Yang Putih yang Cantik?

Bertaburnya iklan yang menawarkan produk pemutih kulit, sebagai bentuk produksi citra “yang putih yang cantik” tiap waktu dapat dilihat dan ditonton lewat media massa dan elektronik. Berjejernya Iklan produk kecantikan, nyata berlomba-lomba ingin memberikan yang terbaik dan terbukti ampuh guna memberikan kepuasan bagi perempuan yang ingin dilihat cantik.

Tak hanya kulit, tubuh perempuan seutuhnya telah direpresentasikan lewat bermacam produk, mulai dari rambut, yang dikatai sebagai “mahkota” perempuan sampai ujung jari kaki, tak luput dari lahan garap dari perawatan salon, spa, pijat refleksi yang memanjakan. Dan, melalui iklan itu juga dapat diamati bahwa, bagaimana tubuh perempuan menjadi objek kecantikan, menawarkan citra dan sekaligus sebagai belenggu bagi dirinya sendiri.

Kulit putih yang dipresentasikan sebagai ukuran dari kecantikan, semakin bergerak pada ranah kesadaran. Bagaimana tidak, bila ada yang merasa tidak putih akan dikucilkan masyarakat urban.
Kebanyakan orang berkeinginan tampil dengan sesuatu yang berbeda, maka penampilan itu kemudian menjadi penting. Tampakan diluar itu kadang memberikan citra bahwa secara keseluruhannya adalah sama.
Cantik itu putih, cantik itu berbadan langsing, cantik itu berambut lurus, dan yang putih itu adalah cantik. Menarik bukan ?.

Komentar