Wahana Sosial

Media sosial perkembangan jejaring teknologi telah menjalar sebagai wahana baru dalam melakukan komunikasi dan praktik hidup lainnya. Tatap muka kadang kala tak lagi dilakukan secara subjektif-empiris untuk mengetahui keadaan secara langsung. Karena telah terfasilitasi oleh media semacam ini menjadikan manusia semacam elemen penggerak. Maka dalam perkembangan lebih lanjut, akan hadir kondisi-kondisi yang coba diilustrasikan sebagai keadaan yang sebenarnya tetapi hasil dari kontruksi. Tak pernah secara keseluruhan dari paparan yang digambarakan menjelaskan keadaan riil di kenyataan. Bisa jadi manusia terasing pada hidup dan kehidupannya. Sebagai mahluk sosial, dalam wujudnya saat ini banyak yang telah direduksi menjadi arena komunikatif melalui fasilitas jaring media.

Pernah suatu waktu membayangkan, bagaimana jadinya anak-anak sejarah masa depan melintasi kehidupan dunianya yang termediasi oleh pesatnya perkembangan teknologi infomasi. Setiap detik kita akan menyaksikan banyaknya gambaran realitas dari paparan melalui media. Seolah penyaksian kontruksi media itu sebagaimana adanya. Tak pelak lagi kehidupan semakin menjarakkan pada hal yang sewajarnya dilakukan secara subjek. Arena hidup tak lagi menjadi pengalaman praksis. Lambat laun mungkin kita akan menyaksikan manusia sebagai makluk sosial berkomunikasi antar manusia tak lagi perlu pergi dari tempat duduk, tapi cukup hanya dengan duduk manis di depan monitor.

Wahana sosial pada jejaring teknologi secara aplikatif memberikan kemudahan dalam melakukan komunikasi, memberi ruang ekspresi, memberitauberitakan dan gambaran kebudayaan. Secara keberadaan jika arena ini adalah ruang dari kebudayaan, maka keberadaan manusia dalam kesejarahan lanjut dapat ditelusuri melalui perkembangan kerja dari jejaring aplikasi teknologi. Digambarakan oleh Franz Magnis Suseno bahwa kebudayaan adalah seluruh hamparan alam semesta sejauh telah ditandai oleh eksistensi manusia. Menelusuri keberlanjutan kiprah manusia dalam menapaki hidup kebudayaannya dapat dilihat dari penggerak yaitu manusia yang hadir pada ranah wahana. Dapat dilihat dari seberapa sering kita hadir di dunia maya dibandingkan dengan tegur sapa dengan tetangga, seberapa mengerti kondisi riil lingkungan sekitar dibandingkan informasi dari dapur layar monitor. Semoga saja tak menjadi terasing pada kenyataan hidup yang sedemikian kompleks.

Komentar