[Novel] Memburu Buku Terakhir

Data Buku
Judul : Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Penulis : Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerbit : Mizan, 2011
Tebal : 282 halaman
ISBN : 978-979-433-595-6


Bagi sebagian orang mempelajari filsafat cukup rumit, abstrak dan kadang kala membuat kening berkerut. Lain halnya ketika membaca Dunia Sophie sebuah novel filsafat karya Jostein Gaarder yang menawarkan cara yang berbeda dalam mempelajari apa itu filsafat?. Lewat sosok Sophie dan Hilde, filsafat serasa mengalun dalam cerita dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Penulis asal Norwegia ini kembali menyuguhkan sebuah buku yang menceritakan Berit dan Nils, dua saudara sepupu, yang saling berkirim surat berbentuk buku surat antara Oslo dan Fjærland, Norwegia. Kali ini Gaarder dan Klaus Hagerup, bercerita tentang kiprah Berit dan Nils yang bertekad mengungkap dan menemukan Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokker.

Di bagian pertama, buku ini bercerita tentang buku surat, kisah-kisah yang dialami Berit dan Nils yang mereka tulis dalam surat yang kemudian mereka saling berkirim berbalas. Bagian kedua buku ini bercerita tentang perpustakaan, lagi-lagi Berit dan Nils mengungkapkan kisah yang mereka jalani ketika betemu dengan Bibbi tentang perpustakan ajaibnya. Karya ini, mengajak pembaca untuk menelusuri apa yang dipikirkan oleh Berit dan Nils ketika mereka berhadapan dengan kenyataan yang berjejaring keterkaitan dengan sebuah perpustakaan misterius, yang ternyata adalah skenario dari Bibbi Broken sang bibliografer perempuan satu-satunya di Fjærland. Smiley yang mengawas-awasi Berit dan Nils, semakin menjadikan semangat bagi keduanya untuk membuktikan keberadaan perpustakaan dan membuncah ketika akan terbit sebuah buku yang masih misterius buku dan judul bukunya. Keruwutan dalam memahami alur cerita dalam karya ini, rupanya bermuara pada sebuah buku terakhir sebagai koleksi. Beragam pengalaman yang dijalani kedua tokoh, berusaha mengungkap beradaan perpustakaan, secara tak sadar mereka jalani yang menjadikan catatan itu sebagai bentuk ensiklopodi tentang perpustakaan Bibbi Bokker.

Fantasi yang Menginspirasi
Fantasi remaja umur 14 tahun yang coba ditampilkan oleh Gaarder dan Klaus, memberi inspirasi untuk menulis. Menulis kisah yang dijalani sendiri oleh Berit dan Nils pada akhirnya menjadi satuan cerita dalam buku-surat yang mengungkap keberadaan Perpustakaan Ajaib yang ide ceritanya dikendalikan oleh Bibbi sendiri agar menulis kisah tentang perpustakaan miliknya. Banyak kejadian yang bertautan sehingga membentuk cerita yang bersajak detektif, pengetahuan dalam hal ilmu perpustakaan sampai pada penghormatan terhadap manuskrip karya monumental pemikir dunia.

Bila mendengar kata perpustakaan terlintas dibenak, sebuah tempat perbendaharaan segenap buku. Keterlintasan pengetahuan tentang perpustakaan ini akan berbeda ketika mengatahui bagaimana dengaan perpustakaan yang ajaib?. Keajaibannya dilukiskan, jika kubuka akan terlihat buku bertuliskan tinta emas, buku-buku yang sangat indah seolah tak dicetak, tapi kertas yang dilukisi, sampulnya bertahtahkan mutiara-mutiara kecil, buku dengan huruf kuno sampai tak bisa membacanya, serta buku-buku yang kertas-kertasnya tampak bak kertas dinding tempo dulu sehingga huruf-huruf seolah terkelupas darinya (hlm. 200). Disini fantasi disampaikan menjadi kisah detektif dalam proses pencarian lokasi perpustakaan.

Pemahaman tentang Klasifikasi Desimal Dewey, tak dimengerti dan kegunaannya bagi Berit dan Nils, kini terjawab sudah. Tabel ringkas yang tersusun dari angka 000 tentang tulisan-tulisan umum sampai angka 990 tentang sejarah belahan dunia lainnya dan sejarah luar angkasa, Kepulauan Pasifik (Oseania), Australia. Begitu juga tentang incunabula, mereka pun berhadapan langsung dengan wujudnya. Buku-buku yang dicetak pada masa-masa awal percetakan buku, sekitar tahun 1500, yang merupakan revolusi terbesar kedua dalam budaya huruf.

Revolusi yang merubah selama ribuan tahun ketika orang menulis diatas batu dan papinus, potongan kayu, tempurung kura-kura, lembaran tanah liat kering, pecahan tembikar, kulit hewan dan lembaran dari lilin (hlm. 217). Setelah mengetahui keradaan perpustakaan, fantasi-fantasi tentang buku kembali mengingatkan kepada karya-karta yang telah dilahirkan oleh para penulis besar dunia. Fantasi yang menginspirasi itu adalah huruf-huruf alfabet. Dalam dua puluh enam huruf (A sampai Z) masih banyak tersembunyi buku yang harus ditulis, dan lebih banyak daripada yang tersimpan dalam otak manusia. Misteri tentang buku yang akan terbit tahun depan ternyata adalah buku surat karya Berit dan Nils sendiri tentang Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken.

Pecinta Sejati Buku
Mengambil talar di Norwegia, cukup jauh untuk dibayangkan, menjangkau suasana kota-kota pun sulit untuk imajinasikan. Maka hal yang mungkin dapat disepadankan adalah di sana dan di sini sama-sama ada buku yang bisa memberikan pengetahuan. Lewat informasi dalam buku dapat diketahui wilayah nun jauh yang tak terjangkau, dan menulis adalah jalan untuk menjangkau secara ide maupun imajinasi. Sangat erat kaitan antara buku dan kegiatan menulis, dengan membaca buku akan diketahui, masa silam, saat ini dan prediksi kedepan.

Selain menampilkan realitas yang ditangkap oleh penulis yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat yang selanjutnya tersusun menjadi paragraf dan berakhir pada kata terakhir sebuah buku adalah buah dari sang penulis sebagai subjek dengan sesuatu yang ditulisnya sebagai objek. Antara subjek dan objek ini saling bertautan, kebertautan ini menjadikan sebuah karya adalah pandangan lewat sudut pandang tertentu dalam menuangkan realitas dalam bentuk tulisan oleh penulis dalam bentuk buku.

Kecintaan terhadap buku dapat mengatarkan yang membacanya memahami sebuah realitas menurut perspektif tertentu, jika diperlukan pun untuk menafsirkan realitas menurut pembaca sendiri memungkinkan lahir pespektif tertentu pula. Maka pecinta sejati buku pada dasarnya adalah dalam rangka memahami realitas. Realitas yang menurut buku yang dibaca atau lahir dari pemahaman terhadap hal yang dibaca. Sehingga menjadi kenyataan tersendiri pula buku itu sebagai bentuk catatan tentang realitas atau tentang dirinya sendiri yang menceritakan sebuah realitas.

Komentar