Membaca Budaya Indonesia



Sejak manusia purba-homo sapiens-hidup kebudayaan lahir dimana manusia itu berada dengan segala kemampuannya. Di awal, kebudayaan manusia purba, hidup dengan cara nomaden, berburu dan meramu. Setelah mengenal api, homo sapiens mulai menetap, kemudian bercocok tanam dan memelihara hewan untuk kebutuhan kelompoknya pada tahap masa mengumpulkan makanan (food gathering). Disini, budidaya tanaman, pengolahan lahan mereka praktekkan. Tercatat pengolahan lahan pertanian pertama, menurut F. Rahardi, terjadi di Mesopotamia (Irak) sekitar tahun 10.000 SM. Dari masa food gathering kemudian berlanjut pada masa food producing, menciptakan alat-alat untuk berproduksi.

Budaya manusia sebelum masehi, di kawasan pedalaman hutan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua masih dapat dijumpai. Dengan karakteristik yang serupa, dari cara hidup berpindah-pindah, bercocok tanam, bergantung pada alam serta membuka interaksi kepada dunia luar adalah pola yang sama dengan homo sapeins dahulu, dan secara georgafis Indonesia yang bermusim tropis memungkinkan karakteristik ini masih ada keberadaannya. 

Keberadanan suku-suku terdalam dikawasan hutan Sumatera, Kalimantan dan Papua menyisaratkan bahwa kebudayaan dari manusia purba sampai sekarang kebudayaan bergerak secara dinamis. Pada pedalaman hutan di Jawa kondisinya mungkin berbeda dengan kawasan lain, yaitu keterbukaan terhadap kehidupan luar. Bila membaca keadaan ini, akan terlihat bagaimana budaya yang besar akan mendominasi dan mengekspansi ke wilayah lain, sejuah kemampuan budaya itu bergerak dan mempengaruhi budaya yang kecil.

Di belahan bumi mana pun dapat dipastikan terdapat jejak-jejak kebudayaan bangsa-bangsa besar yang berpengaruh terhadap cipta, karsa dan rasa manusia di sekelilingnya. Bila jejak-jejak ini diakui kebenarannya, maka bisa dikatakan bahwa untuk mengetahui akar-akar sebuah kebudayaan asli akan sangat sulit diketemuakan. Sebab adanya proses akulturasi, yang saling pengaruh-mempengaruhi dimana sebuah kebudayaan bergerak melintasi wilayah kebudayaan lain. 

Bila pada mulanya kebudayaan manusia-yang tercatat-di Mesopotamia ribuan tahun SM dapat diketahui saat ini, berarti ada masa dimana sebuah kebudayaan itu terus bergerak, yang dalam prosesnya dapat hilang keasliannya, berubah atau lenyap berhadapan dengan perkembangan zaman. Ketika kejadian ini digunakan untuk melihat kebudayaan di Indonesia akan ditemukan bermacam-macam bagian-bagian kebudayaan yang telah lebur, diadopsi maupun berselisih dengan kebudayaan asli. Tinggal yang mana kebudayaan yang dominan, mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan dengan kebudayaan yang kecil.

Membaca budaya Indonesia, dapat dilihat terlebih dahulu mengenai identitas Indonesia. Identitas Indonesia berasal dari Nusantara, sebuah suku bangsa yang mendiami wilayah di kawasan negara Malaysia, Singapura, Brunai, Kamboja, Filiphina dan Indonesia sendiri. Meleburnya kawasan Nusantara ini, akibat adanya penjajahan negara-negara Dunia Pertama saat ini. Terjadinya penjajahan di kawasan Nusantara, terutama di Indonesia menjadikan pihak kolonial berkuasa atas tanah jajahan, sembari dengan membentuk kebudayaan baru atau merubahnya sesuai keinginan pihak kolonial. 

Apa yang terjadi terhadap kebudayaan Indonesia selama kolonialisme berlangsung untuk mengukukuhkan kolonialisme itu sendiri. Masyarakat asli Indonesia diposisikan sebagai manusia yang berbudaya rendah, ditempatkan sebagai manusia yang inferior, kelas subaltern, tunduk dan patuh terhadap penguasa. Sedangkan pada pola penghidupan diarahkan pada masyarakat agraris, bukan sebagai masyarakat maritim sebagai mana pada masa Nusantara dahulu.

Setelah berakhirnya masa kolonial di Indonesia secara de-jure dan de-facto, membaca budaya Indonesia masih dalam konteks yang sama yaitu paska-penjajahan. Pembacaan terhadap budaya Indonesia dilihat dari studi post-kolonialisme, yang berusaha membangun kembali sebuah Identitas setelah sekian lama didominasi oleh kebudayaan penjajahan yang melencengkan jejak-jejak pemahaman yang begitu kuat dalam memori pada bangsa terjajah.

Untuk menelusuri budaya Indonesia, dapat dipahami dari proses kolonial. Kolonial yang membawa budaya si penjajah untuk diterapkan dan dipraktekkan secara mbudaya kepada masyarakat tempat penjajahan itu berlangsung. Dengan demikian membaca budaya Indonesia, dapat dilakukan dengan melihat bagaimana praktek-praktek penjajahan melalui budaya ini coba diterapkan.

Komentar